Astangga Yoga: Asana


Rsi Patanjali mendefinisikan asana sebagai “Sthiram Sukham Asanam”, yaitu postur/posisi tubuh yang dilakukan dengan pelan dalam kondisi stabil dan dirasa mudah. Jika anda tidak mudah dan stabil dalam melakukan sebuah postur, maka anda belum melakukan Asana dengan dengan benar.

Asana adalah bagian penting dari Yoga dan merupakan bagian yang paling dikenal. Ingat bahwa pengendalian tubuh bukan satu-satunya jalan, tetapi merupakan hanya salah satu jalan yang ditawarkan oleh yoga. Namun pengendalian tubuh sangat penting dan membuat titik awal yang sangat bagus untuk setiap calon yogi. Secara literal Asana diterjemahkan sebagai “postur” dan berasal dari akar kata bahasa sansekerta yang berarti “tinggal/diam”. 

Patanjali mendeskripsikan asana seperti mendapatkan Sthira dan Sukha atau kemantapan dan kemampuan untuk merasa nyaman. Ingat kedua kualitas tersebut ketika berlatih gerakan yoga, dengan mengingat bagian yang sangat penting dari yama adalah ahimsa, atau tanpa kekerasan; jangan pernah melakukan yoga sampai merasa sakit pada titik tertentu, karena itu melakukan kekerasan kepada tubuh anda.

Asana membawa kemantapan, kesehatan dan rasa ringan pada tubuh. Posisi yang mantap dan nyaman menghasilkan mental yang stabil dan mencegah pikiran menjadi labil. Dengan demikian pikiran akan selalu stabil.  Asana bukanlah latihan senam, melainkan sebuah postur. Untuk melakukan asana dibutuhkan tempat dengan udara bersih, selimut dan tekad yang kuat, sedangkan untuk latihan fisik lainnya dibutuhkan tempat latihan yang luas dan peralatan yang mahal. Asana dapat dilakukan sendiri. Dengan berlatih asana, kita bisa mengembangkan kelincahan, keseimbangan, daya tahan dan vitalitas yang besar.

Asana telah berkembang selama berabad-abad sebagai latihan otot-otot, saraf dan kelenjar di dalam tubuh. Asana menjaga fisik tetap baik, kuat dan elastis, menghindarkan tubuh dari kram dan menjaga tubuh terbebas dari penyakit. Asana mengurangi kelelahan dan menenangkan saraf. Tetapi yang benar-benar penting adalah bagaimana melakukan asana dengan benar dan disiplin dalam melakukannya.

Dengan melakukan asanaSadhaka memperoleh kesehatan, yang tidak bisa dilihat keberadaannya. Kesehatan bukan komoditi yang bisa dibeli dengan uang. Kesehatan adalah aset yang bisa diperoleh atau dicapai dengan kerja keras yang cukup dan disiplin. Kesehatan adalah keadaan seimbang pada tubuh, pikiran dan jiwa. Kelupaan akan fisik dan kesadaran mental adalah kesehatan. Para yogi membebaskan diri mereka dari cacat fisik dan gangguan mental dengan melakukan asana. Yogi menyerahkan segala tindakan dan hasilnya kepada Tuhan dalam pelayanan kepada semesta.

Nama-nama asana secara signifikan menggambarkan proses evolusi. Beberapa menggunakan nama vegetasi seperti pohon (vrksa) dan lotus (padma); beberapa menggunakan nama serangga seperti belalang (salabha) dan kalajengking (vrchika), beberapa menggunakan nama binatang air dan amfibi seperti ikan (matsya), kura-kura (kurma), katak (bheka atau manduka) atau buaya (nakra). Ada juga asana yang dengan nama burung seperti ayam (kukkuta), bangau (baka), merak (mayura), dan angsa (hamsa). Nama-nama yang dipakai juga hewan berkaki empat seperti anjing (svana), kuda (vatayana), onta (ustra), dan singa (simha). Makhluk hidup merangkak seperti ular (bhujangga) juga tidak lupa, juga keadaan embiro manusia (garbhapinda). Asana juga dinamakan seperti nama pahlawan seperti Virabhadra dan Hanoman, putra Angin. 

Orang bijaksana seperti Bharadvaja, Kapila, Vasistha dan Vismamitra diingat dengan asana yang memakai nama mereka. Beberapa asana juga menggunakan nama dewa-dewa Hindu dan nama avatara, atau inkarnasi dari Tuhan. Ketika melakukan asana, tubuh para yogi diasumsikan sebagai bentuk tubuh makhluk hidup. Pikirannya dilatih untuk tidak membenci makhluk hidup, karena ia tahu diseluruh hasil penciptaan, dari serangga paling rendah sampai makhluk yang paling sempurna, ada nafas yang sama yaitu Roh Universal, yang tidak bisa dinilai.

Dalam melakukan praktek asana, selain postur tubuh, yang perlu diperhatikan adalah cara bernafas. Nafas masuk dan nafas keluar harus seirama dengan gerakan asana sehingga bisa menghasilkan postur asana yang sempurna.  Tujuan dari asana adalah menghasilkan posisi yang sempurna pada setiap gerakan. 

Gerakan masing-masing asana biasanya dilakukan dua kali, yang merupakan penerapan dari filosofi "posisi awal dan memposisikan ulang" setiap postur asana. Pada gerakan pertama kita mencari posisi yang nyaman untuk asana yang sedang dipraktikkan. Setelah mendapatkan posisi yang nyaman tersebut maka kita mengulanginya lagi dengan mengulangi gerakan yang sama sekali lagi. Karena sudah mendapatkan posisi yang nyaman, maka kita bisa mempertahankan postur asana tersebut dengan rentang waktu yang lebih lama, sehingga manfaat dari praktek asana  tersebut bisa didapatkan.

Untuk melakukan praktek asana bagi pemula wajib didampingi oleh guru. Mengapa? Logikanya, jika kita tidak didampingi oleh guru dalam latihan asana, bagaimana kita bisa tahu apa yang dilakukan benar atau salah. Berbeda halnya dengan orang yaang sudah mahir dalam melakukan asana. Bahkan terkadang orang yang sudah mahir pun masih membutuhkan seorang guru dalam pengembangan keahliannya.

Demikian sedikit ulasan mengenai asana, semoga bisa memberi manfaat.    

Peran Rempah-rempah Dalam Pengobatan Ayurveda

Mungkin rempah-rempah tidak asing bagi Anda. Sebagai bangsa yang kaya akan rempah-rempah, kita bisa menemukan rempah-rempah dengan mudah dim...

Artikel Terpopuler