Setiap manusia tentu ingin memiliki tubuh yang sehat dan terhindar dari berbagai penyakit karena sehat adalah kebahagiaan yang utama. Di dalam ilmu pengetahuan Ayurveda dijelaskan bahwa tujuan hidup manusia adalah Dharma, Artha, Kāma, dan Mokṣa. Empat poin ini disebut dengan Catur Puruṣa Artha.
Jadi apa sebenarnya hubungan antara Ayurveda dan Catur Puruṣa Artha ini?
Ayurveda adalah ilmu pengetahuan yang membantu menjaga agar orang yang sehat tetap sehat dan membantu menyembuhkan penyakit orang yang sakit. Di dalam salah satu kitab Ayurveda, yaitu Aṣṭaṅga Hṛdaya disebutkan bahwa orang yang ingin mencapai dharma, artha dan sukha harus berpegang teguh pada ajaran Ayurveda.
Tiga poin di atas yaitu dharma, artha dan sukha merujuk kepada empat tujuan hidup manusia yang disebut dengan puruṣārtha, yang terdiri dari dharma, artha, kāma dan mokṣa. Kata sukha yang artinya kebahagiaan, termasuk di dalamnya yaitu kāma dan mokṣa.
Dharma artinya kebenaran, artha artinya kekayaan, kāma artinya kenikmatan indria, dan mokṣa artinya keselamatan. Saudara-saudara yang menganut ajaran Hindu tentu tidak asing dengan istilah puruṣārtha ini.
Untuk mencapai puruṣārtha ini tubuh yang sehat dan berumur panjang sangatlah penting. Karena jika tubuh dan mental kita tidak sehat maka akan sangat sulit sekali atau bahkan tidak mungkin untuk bisa mencapai tujuan hidup.
Dharma atau kebenaran
Untuk bisa mendapat atau memahami sebuah kebenaran yang hakiki dibutuhkan pikiran dan badan yang sehat. Dharma ini bisa didapatkan melalui mempelajari kitab-kitab suci dengan jalan membaca dan bimbingan dari seorang guru.
Baik membaca dan mendengarkan wejangan dari guru tentu dibutuhkan pikiran atau mental yang sehat begitu juga badan yang sehat. Baik pikiran maupun badan yang sehat sangat perlu agar seseorang yang berperan sebagai murid bisa fokus pada objek yang dipelajari, yaitu fokus membaca dan fokus mendengarkan wejangan-wejangan.
Hanya dengan fokus ajaran-jaran yang didapat dari membaca dan mendengarkan perkataan guru bisa dipahami dan ditelaah dengan baik. Jika mental anda tidak sehat atau terganggu oleh hal-hal yang tidak penting, maka sangat mungkin akan terjadi salah pemahaman terhadap apa yang dibaca dan didengarkan dari wejangan guru.
Mari kita lihat hal ini dengan sebuah contoh. Jika anda adalah seorang murid, katakanlah seorang murid SMA. Suatu hari anda merasa tidak enak badan, misalnya anda merasa demam karena hari sebelumnya mengonsumsi es krim secara berlebihan.
Walaupun sedang merasa tidak enak badan namun anda memaksakan untuk masuk ke sekolah dan duduk di ruang kelas mendengarkan guru yang sedang mengajar. Tubuh anda memberi isyarat agar anda beristirahat, namun anda tetap saja memaksakan diri anda untuk duduk di ruang kelas.
Apa yang terjadi?
Bisa dipastikan anda tidak akan bisa mengikuti kelas dengan baik dan fokus. Bisa jadi ditandai dengan tertidur di ruang kelas saat guru sedang menjelaskan atau bisa jadi anda tidak nyambung saat ditanya oleh guru mengenai apa yang sedang dijelaskan oleh guru anda. Bahkan hal yang lebih buruk bisa terjadi, misalnya anda pingsan di ruang kelas karena tubuh anda benar-benar tidak bisa menoleransi demam yang diderita.
Jika badan anda tidak sehat, bisa dipastikan bahwa pikiran anda juga menjadi tidak sehat. Badan dan pikiran saling terkait. Bisa dipastikan otak akan berfikir keras untuk memahami apa yang sedang terjadi dengan tubuh anda. Sehingga dengan terpakainya pikiran untuk memahami penyakit yang sedang dialami oleh tubuh anda, maka jika dipakai juga untuk memahami apa yang sedang terjadi di dalam ruang kelas, yaitu memahami penjelasan yang sedang diberikan oleh guru anda, bisa dipastikan pikiran anda tidak fokus. Artinya konsentrasi anda terpecah.
Jika sudah demikian, maka anda tidak akan mendapatkan kebenaran yang diajarkan oleh guru anda pada hari itu di ruang kelas tempat anda belajar.
Artha atau kekayaan
Apakah anda bisa mendapatkan kekayaan jika badan dan mental anda sedang sakit? Bisa dipastikan jawabannya adalah tidak.
Mengapa demikian?
Jawabannya tidak jauh berbeda dengan apa yang saya jelaskan dalam penjelasan dharma di atas atau katakanlah sama.
Jika badan kita tidak sehat tentu kita tidak bisa bekerja, apapun pekerjaan yang ingin kita lakukan baik itu bekerja sebagai petani, pekerja kantoran, memulai usaha sendiri dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Jika tidak bekerja apakah bisa mendapatkan gaji (jika kita pekerja kantoran) atau mendapatkan untung dari usaha (jika kita pengusaha), tidak bukan?
Hal yang sama juga berlaku jika pikiran kita tidak stabil alias labil. Jika pikiran labil, kita tidak bisa fokus dalam bekerja sehingga target-target yang sudah ditetapkan dalam bekerja maupun berusaha tidak bisa pernah tercapai karena pasti selalu ada gangguan. Jika target yang ditetapkan tidak tercapai, bukannya untung malah buntung atau merugi.
Jika dalam berusaha selalu merugi, apakah ada jaminan kita akan mendapatkan kekayaan, tidak bukan?
Kāma atau kepuasan indria
Kāma selama ini selalu diidentikkan dengan nafsu atau kepuasan seksual. Namun sebenarnya arti dari kāma lebih daripada itu. Kāma meliputi semua kepuasan-kepuasan indria yang di dalam semua insan. Bisa dikatakan sebagai terpenuhinya semua keinginan.
Penjelasan dari kāma ini tidak jauh berbeda dengan poin-poin sebelumnya. Intinya jika badan dan pikiran tidak sehat maka tentu saja berbagai keinginan yang kita miliki tidak bisa terpenuhi.
Mokṣa atau kebebasan/keselamatan
Di sini, kebebasan artinya kita terbebas dari keterikatan duniawi, bebas dari rintangan-rintangan. Di dalam ajaran satana dharma, dijelaskan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mencapai mokṣa, yaitu terbebas dari proses kelahiran berulang kali (reinkarnasi).
Apa hubungan antara sehat dan mokṣa?
Untuk mencapai mokṣa dipercaya setiap manusia wajib hanya melakukan perbuatan baik kepada siapa saja, baik kepada sesama manusia maupun makhluk hidup lainnya. Wajib menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan dosa karena semua perbuatan dosa ini adalah penghalang dari pencapaian mokṣa, bahkan sekecil apapun perbuatan salah/dosa yang dilakukan.
Jadi untuk bisa selalu berbuat baik tentu kita membutuhkaan jiwa dan raga yang sehat, bukankah demikian?
Jika jiwa dan raga kita sakit/tidak sehat, bagaimana kita bisa berbuat baik kepada sesama, bagaimana kita menebus kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan? Merawat dan menjaga badan sendiri saja tidak mampu, apalagi untuk menebus kesalahan dan berbuat baik.
Oleh karena itu, mengapa di dalam ajaran Ayurveda disampaikan bahwa setiap orang yang ingin mencapai keempat tujuan hidup manusia ini, yaitu mendapatkan pengetahuan kebenaran, mendapatkan kekayaan, terpenuhinya semua keinginan-keinginan, dan mencapai kebebasan jasmani dan rohani, wajib berpedoman pada ajaran Ayurveda, yaitu menjaga dan merawat jiwa dan raga agar selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.
Sederhananya begini, jika ingin bahagia, maka jagalah kesehatan.
Tentu rekan-rekan pembaca tidak asing dengan istilah bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga. Jadi jika kita sehat, kita bisa melakukan berbagai tindakan untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan.
Nah mulai dari sekarang, mari kita selalu jaga kesehatan, khususnya dalam situasi pandemi covid-19 ini. Selalu kenakan masker jika bepergian atau bertemu orang lain, rutin mencuci tangan dan hindari kerumunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar