Nyaya Darshana
ditulis oleh Akshapada Gautama kemudian dikomentari oleh Vastyayana.
Buku ini memiliki lima bab yaitu:
Bab 1 menjelaskan
tentang 16 jenis Padaartha.
Bab 2 menjelaskan
tentang 4 jenis Pramana.
Bab 3 menjelaskan
tentang Atma, Sharira, Indria, Buddhi, Shabda, Manas, dan lainnya.
Bab 4 menjelaskan
tentang Pravrutti.
Bab 5 menjelaskan
tentang Jati Bheda sampai dengan Nigrahasthana.
Nyaya darshana
berada pada posisi pertama di dalam Astika Darshana dan menjelaskan
tentang rahasia Vaidika Dharma dengan Tarka. Oleh karena itulah
disebut dengan Nyaya Darshana atau Nyaya Vidya.
Tujuan utama dari
Nyaya Darshana adalah untuk mencapai kebebasan (moksa) atau Dukkha
Nivrutti dengan cara menghilangkan raga, Dvesha, Midhya gyana dan
Avidya melalui Satya gyana dengan cara mengamati atau menguji
Padaartha menggunakan 4 Pramana. Oleh karena itu Nyaya Darshana juga
disebut dengan Pramana Shastra.
Nyaya Darshana juga
disebut dengan Anveekshiki karena menjelaskan tentang Anumana,
Pratyaksa, Shbada, dan Yukti Pramana.
Nama lainnya adalah
Hetu Vidya, Hetu Shastra, Tarka Vidya, Vada Vidya, dan Adyatma Vidya.
Nama ini diberikan karena menjelaskan tentang Paramanu tattva dari
Nava Karana Dravya, Eshvara, Moksha dan istilah lainnya dapat
dipahami dengan Anumana Pramana dan Tarka.
Paramanu adalah
Samavaya Karana untuk Srusti, Eshvara adalah Nimitta Karana untuk
Srusti dan juga penyebab dari adanya Karmaphala.
Nyaya Dharsana
menerima 4 Pramana untuk standarisasi pengetahuan yaitu Pratyaksa,
Anumana, Shabda, dan Yukti Pramana.
Nyaya Darshana
mempercayai Arambha vada tetapi tidak percaya pada Satkarya vada.
Selain itu juga menerima konsep Tuhan, Karmaphala, Punarjanma,
Moksha, Nava Karana Dravya, dan lainnya.
Nyaya Darshana
menjelaskan tentang Shodasha Padaartha (16 Padaartha) untuk
mengkonfirmasi pengetahuan dan mencapai Moksha atau kebebasan.
Shodasha Padaartha ini yaitu:
1. Pramana (bukti atau
kebenaran)
Pramana adalah
parameter yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan yang
sebenarnya. Paramater ini adalah Pratyaksa, Anumana, Shabda, dan
Yukti).
2. Prameya (Objek
pikiran)
Prameya adalah
objek yang dibutuhkan oleh Pramana. Objek ini ada 12 buah yaitu:
atma, sharira, indriya, buddhi, manas, pravruti, dosha,
hetvabhasa, phala, dukkha, apavarga.
3. Samshaya
(Keragu-raguan)
Samshaya adalah
keragu-raguan yang dikoreksi dengan Visesha gyana.
4. Prayojana (Motif)
Prayojana ada dua
yaitu: 1) Drusta Dhana, Dhanya, Putradi; 2) Adusta;
5. Drustanta (Contoh
ilustratif)
Drustanta adalah
contoh ilustratif yang diberikan untuk memudahkan pemahaman akan
subjek yang diajarkan. Misalnya: dimana ada asap maka disana ada api.
Jadi adalah Drustanta.
6. Siddhanta (doktrin)
Pengetahuan bisa
dicapai atau didapat dengan bantuan dari Pramana, yaitu ada 4 jenis:
a) Sarva Tantra
Siddhanta: diterima oleh semua Shastra.
b) Prati Tantra
Siddhanta: diterima oleh hanya 1 Shastra.
c) Adhikarana
Siddhanta: hanya sebagian diterima di dalam satu Shastra.
d) Abhupagama
Siddhanta: Shastra yang lain yang diterima oleh semua Shastra.
7. Avayava (bagian
inferensi/penarikan kesimpulan)
Avayava disebut
dengan Panca Avayava Vakya dan digunakan untuk membuktikan Parartha
anumana. Ke-5 Pnca Avayava Vakya yaitu:
a) Pratijna
(pernyataan)
b) Hetu (penyebab)
c) Udaharana
(memberikan contoh)
d) Upanaya
(penerapan contoh pada pernyataan)
e) Nigamana
(membuktikan pernyataan, membuat kesimpulan)
8. Tarka (bukti tidak
langsung)
Tarka adalah
diskusi untuk memberikan klarifikasi pada keragu-raguan dengan
menggunakan Pramana.
9. Nirnaya (determinasi
kebenaran)
Nirnaya adalah
memberikan standar kepada pengetahuan yang nyata.
10. Vada (diskusi)
Vada adalah diskusi
diantara dua grup untuk mendapatkan kenyataan dan bukan afinitas
pribadi.
11. Jalpa (perselisihan)
Jalpa adalah sebuah
perselisihan atau diskusi untuk menunjukkan siapa yang paling
dominant.
12. Vitanda (kritik
ejekan)
Vitanda adalah
memberikan komentar atau kritik kepada sebuah pernyataan.
13. Hetvabhasa (bukti
palsu)
Hetvabhasa adalah
membuktikan kebenaran dengan dengan penyebab yang palsu dengan tujuan
mendukung klaim pribadi.
14. Cala
(ketidakjujuran)
Cala adalah
menyalahkan dengan mengklaim diskusi yang tidak berhubungan.
15. Jati (kegagalan)
Jati adalah sebuah
pernyataan yang merefleksikan karakter personal orang tersebut.
16. Nigraha Sthana
Nigraha Sthana
adalah diskusi yang dilakukan untuk mendukung kesuksesan yang
diperoleh.
Kesamaan Nyaya
Darshana dan Ayurveda
- Keduanya menerima sistem diskusi sebelum membuat keputusan dengan bantuan dari 16 Padaartha.
- Keduanya menerima 4 Pramana seperti halnya Caraka. Namun bagi Sushruta Pramana ke-4 adalah adalah Upamana, bukan Yukti).
- Keduanya menerima konsep Punarjanma dan Moksha.
- Keduanya menerima bahwa roh, pikiran dan kecerdasan memiliki peran dalam memutuskan sebuah pekerjaan atau mengambil keputusan.
- Keduanya menerima konsep Karmaphala dan hubungannya dengan kelahiran kembali dan Moksha.
- Keduanya menerima konsep Nava Karana Dravya.
- Keduanya menerima prinsip Dukkha Nivrutti.
- Keduanya menerima bahwa inferensi sangat penting untuk mengkonfirmasi kembali sebuah pernyataan.
- Sama-sama menerima peran Paramanu dalam sebuah penciptaan.
- Nyaya Darshana menggunakan istilah Apavarga untuk menyebut Moksha.